Rabu, 26 Desember 2012

HUJAN SEMANGAT !!!...

sejam sudah, air turun dari langit memberi keramaian di bumi... sejam sudah, saya melihat mobil2 lalu lalang yang terkadang memberi cipratan air, vaffanculo !... sejam sudah, ruang halte sebesar 3x2m ini melindungi saya dari basah... musim hujan tahun ini cukup membuat saya gila beberapa kali... masih untung bila hujan cepat sadar untuk tidak merepotkan manusia dan segera berhenti... sayangnya, hujan bisa bertahan tiga jam lebih... saya pun terjebak dan semua serba membosankan... sering pula, mau tak mau sampai tujuan badan terlanjur kuyup... tapi kali ini, dalam hening hujan pikiran saya melayang... menuju ruang2 kosong yang belum sempat saya singgahi... banyak angan dan banyak mimpi... di awal hujan, air selalu turun dengan deras begitupun dengan sebuah mimpi, ia begitu deras saat kita merumuskannya... lambat laun, seperti hujan, mimpi itu mulai tersapu awan, dan lemah di akhir berupa rintik2... saya seakan selalu lupa untuk menjaga mimpi itu agar tetap deras tapi ada alasan yang tak bisa saya hindari... realitas ! bajingan tengik ini mau tidak mau memaksa saya jatuh bangun melawannya... realitas merubah saya menjadi orang yang berbeda... realitas membuat saya menyebrang ke tempat yang tidak saya suka... realitas juga yang membuat saya terlupa akan mimpi... saya tahu, realitas pasti menang kali ini... lucunya realitas bagai orang jahat di dongeng anak2, mereka menang di awal episode tapi babak belur di akhir... yang menang pada akhirnya adalah mimpi yang terealisasi... entah, mungkin seperti hujan juga, mimpi akan selalu hadir untuk membasahi realita dengan semangat hidup yang lebih besar... mimpi itu akan berhenti sejenak dihantam panasnya realita dan suatu saat akan kembali lagi membasahi tubuh yang kadang pasrah pada realita... di sini, di sebuah halte, menunggu hujan berhenti, saya melamun, tentang mimpi, tentang cita2 yang akan tergapai, semangat pun memuncak... semoga hujan ini akan datang lagi saat saya mulai lemah... rintik hujan pun mulai mengecil, beberapa pengemudi mulai bersiap- siap mengendarai kendaraannya... demikian dengan saya, kembali ke realita, tapi dengan semangat yang deras....

Selasa, 18 Desember 2012

PILIHAN di HARI LAHIR...


Jakarta, 18 Oktober 2012

cahaya pagi menyambutku, menelusuri sela2 jendela dan langsung menusuk mataku... jauh dari kata indah, pemandangan yang kudapat dari jendela hanyalah tembok rumah tetangga... masih malas, bantal pun menjadi tameng dari serbuan cahaya... selimut busuk sudah tergeletak lemas di samping tempat tidur, tak tahan dengan tendangan2ku tadi malam... jam weker masih termenung, mungkin tertidur menunggu detak jam untuk ia berbunyi... tanganku meraba mencari ipod yang kubiarkan tergeletak di lantai... dapat ! deretan lagunya sudah kuhapal... "cahaya bulan" pilihan pertamaku pagi ini... sial !, ternyata mendengarkannya di pagi hari membuatku semakin mengantuk... mataku masih ingin menutup, baru dua jam kuhabiskan untuk tidur setelah malam mengajakku termenung tak ingat waktu... entahlah, ini hari lahirku yang sudah kesekian kali... rutinitas termenung setiap tahun mencoba membuatku banyak berpikir... menjadi orang baik itu membosankan, orang jahat bukanlah pilihan dan hidup penuh rutinitas yang berulang... pemikiran2 kembali lahir juga menciptakan pertanyaan2 baru, terus bergerak atau saatnya menetap ?... hingga tertidur, jawaban itu tak ada... yang kutahu, setiap pilihan punya konsekuensinya sendiri apapun risikonya... joan baez pernah mengatakan bahwa kita manusia bebas, kita diberikan hak untuk memilih apapun yang kita mau dan berhentilah mengeluh !... penjelasannya, kita bisa memilih menjadi apapun dan bila tiba2 dari pilihan itu terjadi hal buruk, jangan mengeluh karena hal buruk itu membuat kita belajar dan dari pelajaran itu kita bisa memilih jalan yang lebih baik.... bbrrttt, tiba2 handphoneku bergetar, sebuah pesan masuk... "woi kemana aja lo ! kita udah nunggu dari tadi ! buruaaaannn!!!!"... ups, saatnya bergerak atau kembail tertidur !?!?!?... pilihan pertamaku pagi ini...

nb : selamat hari lahir blogku sayang... tulisan ini gak bisa di upload saat hari H karena internet kantor yang byar pet...

Selasa, 11 Desember 2012

GOOD NIGHT...

Jakarta, 11 Desember 2012, 01:30 wib

jam menunjukan pukul setengah satu, malam mulai habis tapi belum saatnya dipanggil pagi... sepasang earphone masih menempel di kedua telingaku... bukan musik yang kudengar tapi celotehan seorang gadis berkumis... entah kenapa aku masih betah mengurai kata dengannya... rasa kantuk seperti menepi menuju kesepian... kita bicara tanpa arti, kita bicara tak kendali... berputar2 bagai gasing yang tak berhenti... kadang suka kadang duka, kita berbagi rasa... sampai kapan ini berakhir ?, walau tanpa satu kata kita terus bicara... dan tentang hati ?, kita tak tahu, setan tak tahu, bahkan malaikat tak mungkin tahu... percaya !, tuhan pasti punya cerita baru... ah sudahlah, masih banyak angan yang tergantung, maka kita sudahi saja hari ini... selamat malam sayangku...

Rabu, 05 Desember 2012

OFFICE BOY...


ada rutinitas baru di pagi saya kali ini, mencuci gelas !... sudah seminggu kantor ini belum menemukan office boy (OB) yang baru... untung saja, masa deadline sudah lewat... cant imagine, kalau setiap pagi harus dimulai dengan kerjaan remeh temeh, remeh temeh !?... ternyata remeh temeh kaya gini lumayan menyita kenyamanan penduduk kantor... setiap pagi mereka riuh dengan bekas rokok yang berceran, bekas piring dan gelas tergeletak dekil di atas meja masing2... ada yang terus marah2, ada yang diam tak menanggapi, ada yang bercerita panjang lebar tentang aturan, ada juga yang merasa tak ada jalan keluar... OB mungkin adalah strata terendah dalam struktur perusahaan, pekerjaan yang lebih banyak menggunakan otot, tapi hebatnya, strata tertinggi bisa goyah tanpa mereka... 

tanpa office boy, saya seperti kembali ke jaman ngekos di bandung... semua serba sendiri, beres rumah, cuci piring, cuci baju, setiap pagi, setiap hari... lelah kadang membuat malas, tapi tambah malas bila suasana tak nyaman... katanya, suasana nyaman itulah yang membuat kita semangat bekerja... saat di kosan, tak ada masalah saya kerjakan semuanya sendiri, tapi koq risih ya kalau dikerjakan di kantor ?... tanpa OB, ternyata kantor bisa jadi mirip tempat kos yang tak terurus, dekil, kumuh, dan kotor... tanpa OB, mau tak mau atasan saya mengepel ruangannya dan mencuci gelasnya sendiri... well, dipikir2, ternyata pekerjaan OB tak lagi remeh temeh... OB menciptakan kenyamanan yang tak seharusnya saya kerjakan atas nama profesionalitas...

perusahaan butuh seorang OB, tak bisa disangkal... mereka bukan ujung tombak, mereka hanya tali panah... tapi bukankah tombak tak melesat tanpa tali panah ?... kita boleh menaruh mereka di strata terendah tapi hargai mereka sebagai strata tertinggi... 

Selasa, 04 Desember 2012

PARTIKEL...


gila !, hampir sebulan lebih akhirnya buku partikel karangan dee habis saya baca... dua sampai lima halaman setiap pagi, teman setia saya di kamar mandi... buku ini membawa saya ke tempat yang berbeda, di tanah sunda tapi tak terasa indonesianya... banyak bahasa2 baru, bahasa metafisika, bahasa fisika, bahasa biologi, kata endogen, sampai bahasa2 suku pedalaman amerika... belum pernah saya membaca buku yang membawa saya sangat jauh dari pemikiran logika... semua seperti nyata... dulu, buku terakhir tetralogi laskar pelangi (maryamah karpov) membawa saya berpetualang melintas samudra, petualangan macam bajak laut...  tapi ini beda jauh, buku parrtikel membawa saya melintasi dimensi, melintasi garis imajiner, melintasi bayangan saya tentang fiksi... mana ada ufo di indonesia, kasusnya sangat minim... di buku ini semua dijabarkan... 

zarah, tokoh utama buku ini menjadi idola fiksi saya... wanita keras kepala yang jago motret, suka berpetualang, mengajarkan saya bahwa hidup bukan tentang selalu mengeluh... menerima keadaan tapi tak lupa berjuang semakin keras setiap harinya... ia tahu tuhan hanya menunggu dirinya siap untuk menerima kejutan hidup berikutnya... hidup bagai permainan puzzle yang lama kelamaan menyatu... setiap cerita akan menciptakan cerita berikutnya sampai suatu ketika, cerita itu menyatu jadi sebuah hidup... saya juga diajarkan bagaimana menghormati alam, menghormati mahkluk hidup lainnya... mereka adalah puzzle terbesar dalam hidup manusia... kita saling berhubungan, harus saling berinteraksi, tahu kau, 97 persen gen manusia sama dengan orangutan... kita hanya dipisahkan oleh teknologi, bah ! bahkan tanpa teknologi, mereka sanggup menantang jaman... saya tak bisa bicara lebih banyak lagi, hanya membaca buku ini, kamu akan tahu rasanya berpetualang di dimensi lain... enjoy...

Senin, 03 Desember 2012

CATATAN NEGARA...

beberapa hari ini saya mulai membaca buku catatan seorang demonstran karya soe hok gie... dari pengantar saja, saya mulai mengerti siapa gie itu... isinya tentang buku harian yang ia tulis selama 12 tahun, tentang dirinya, hidup, cinta dan politik... banyak sejarah2 baru (yang saya tangkap) di buku ini... pejabat2 korup masa lalu yang juga melahirkan pejabat2 busuk hari ini... semua tampak sama, 1960an dan 2012... rakyat masih miskin, kaum borjuis merajalela dan penguasa bebas menikmati uang rakyat... saya jadi gak ngerti, bahkan perjuangan mahasiswa dulu untuk memberantas korupsi tetap tak tercipta, bagaimana dengan sekarang ?... bahkan di dunia demokrasi (atau bebas berpendapat) sekarang ini, dimana setiap orang bebas mengeluarkan pendapatnya tentang pemerintah, semua malah semakin rancu... penguasa semakin kebal dengan segala keluhan dan kritik yang membabi buta... indonesia tak berubah, bahkan setelah 67 kali kita merayakan kemerdekaan...

apatis menjadi juara bagi rakyat pinggiran, "tak mungkin lah kita berubah", kata mereka... saya bukanlah seorang nasionalis, tapi melihat tanah kelahiran yang begitu gelap, tak ada masa depan, semua pekat... kita lihat negara tetangga semacam singapura, malaysia, dan thailand... penguasa mereka (mungkin) masih korup tapi terlihat kemajuan dalam negaranya... saya mungkin gila, menulis tanpa ada yang membaca, tapi ini adalah renungan bagi saya sendiri... mau kemana masa depan negeri ini ? dan bagaimana nasib anak cucu kita bila negara ini masih sama 60 tahun berikutnya...

bodohnya, media juga semakin bodoh... semua berita menjadi hiburan2 semata... kritik hanyalah angin lalu, yang kadang, dibuat sebagai sindiran di acara komedi... berita2 tak lagi penting, siapa juga yang peduli dengan maling ayam yang tertangkap lalu ditembak atau berita seorang selebritis tolol yang sering gonta ganti gaya rambut... parahnya, kita dibuai dengan alam konsumerisme, semua tentang borjuisme... brand2 terkenal adalah penguasa pasar... mau mati rasanya, tertawa terbahak2, seorang presenter habis2an membanggakan budaya kita di layar televisi tapi di belakang itu, musik amerika di puja2...

semua juga tentang pencitraan, media sosial biangnya... semua ingin dianggap keren dan populer macam politikus2 yang mati2an tebar janji di televisi, mereka ingin dianggap baik dan populer... sampai berbusa2 mereka berkata, saya tak pernah mengerti.... di televisi mereka meregang urat, tapi urat2 itu tak pernah ada terbukti... macam raja2, mereka hanya duduk bergelimang harta lalu beralasan, "kami bukan kuli, beginilah kami bekerja"....

mampus !, generasi muda pun lebih senang duduk2 menghabiskan malam dengan segelas kopi atau sebotol bir di toko serba ada, tak ada lagi penuhnya surau, toko buku, atau rumah mereka sendiri, tak ada lagi waktu berkumpul keluarga, setiap 100 meter gedung baru dibangun hanya untuk mereka... mengobrol sampai pagi buta, melupakan pelajaran sekolah, bebas sebebasnya tanpa tujuan... tahukah mereka tentang sejarah negeri ini ?... 

Kennedy pernah bilang, jangan tanyakan apa yang negara berikan tapi tanyakan apa yang kau berikan pada negara ini... kennedy tak tahu indonesia seperti apa, rakyat adalah budak... diperas negara sampai tak punya apa2... cukup sudah rakyat memberi, waktunya negara mempertanyakan apa yang harus mereka beri pada rakyat...

siapa saya ? seorang anti nasionalis berani2nya mencemooh generasi muda dan negeri ini !.... entahlah, saya hanya tertarik pada sejarah negeri ini yang semakin suram... bila 67 tahun lalu tak berbeda jauh dengan masa kini, apalagi 67 tahun berikutnya ?... katanya, bangsa yang besar belajar dari sejarah, tapi sayangnya, negeri ini tak pernah belajar... kita hanya generasi penerus penyakit korup, anak cucu kita mungkin akan menjadi pemberontak generasi kita yang juga tak menghasilkan apa2, dan bukan tak mungkin menjadi generasi korup berikutnya... roda hidup berputar, seperti roda, generasi itu hanya berputar, berotasi, berulang tapi tak menghilang... cukup sudah air mataku untuk negara ini...