Kamis, 24 Desember 2009

OUTBOND DI JATINANGOR...

Jakarta 24 Desember 2009

aagghhh ngantuk... di kantor lagi belum ada banyak kerjaan... jadi bosan tiap hari duduk2 doang... ngantuk euy...

okay, ini tulisan saya tentang liputan perjalanan outbond di Sumedang... gila2an bareng anak2 humas depbudpar, ditambah ada seorang artis cantik bernama Poppy Bunga... tempat dan lingkungannya asik, masih serba alami, apalagi viewnya menghadap gunung dan kota bandung dari ketinggian...

Biar lebih alami, untuk para tamu yang menginap disediakan rumah kayu... dalam satu rumah ini bisa diisi 10 orang... tidurnya pun hanya menggunakan matras,,, asik kan ??... dinikmati saja lah...

ada lomba fotonya juga, saya dapat juara harapan 2,,, hehehe... lumayan, pulang2 saya bawa electric oven... oiya, tulisan di bawah ini adalah naskah berita yang saya tulis buat TC... tulisan berwarna merah hanya memberikan penjelasan sekilas pada tulisan formilnya...

...

"Sumedang, 25 Oktober 2009"

EKOWISATA DI BUMI KAYANGAN

Pagi itu, kicauan burung sudah cukup untuk membangunkan mata yang terlelap. Disuguhi pemandangan memikat hamparan gunung dan lembah hijau, hari pun dimulai dengan sangat indah. Kami berdiri dan berkumpul di padang lapang. Menikmati udara dingin dengan gerakan senam atau berjalan menyusuri sawah-sawah yang terkotak rapi. Inilah salah satu gambaran ekowisata di pagi hari yang kami rasakan di tempat bernama Bumi Kayangan.

sayangnya para jurnalis gak ngadain safari road menyusuri sawah2... untungnya Risa Karmida dari Metro TV mengajak saya untuk melihat rutenya... wah bikin pegel juga, kalau saya perhatikan... tapi sepertinya nya gak akan terasa karena kami disuguhi pemandangannya yang indah,,,,

Bumi kayangan disini bukanlah tempat bersemayamnya para dewa-dewa langit. Bumi Kayangan adalah nama tempat wisata di salah satu lembah Manglayang Jatinangor, Bandung, yang berorientasi pada rekreasi outbond dan ekowisata. Dengan fasilitas yang sangat ndesa, suasana yang didapat semakin menciptakan kekompakan antar individu. Belum lagi, simulasi melalui permainan-permainan edukatif baik secara individual maupun kelompok dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, berpikir kreatif, rasa kebersamaan, tanggung jawab, komunikasi, dan rasa saling percaya.

Beberapa waktu lalu, Pusat Informasi dan Humas Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengajak para jurnalis merasakan kebersamaan dan silahturahmi di Bumi Kayangan ini. Berangkat dari Jakarta, waktu yang ditempuh hanya sekitar dua jam melewati jalur tol Cipularang dan keluar di Cileunyi. Sesampainya di kaki lembah, mobil jip telah siap mengantar hingga puncak. Sensasi baru melihat pemandangan bentang darat gunung Jatinangor pun terasa.

nah, saya sampai di jatinangor jam 10 malam... karena bus nya gak akan kuat untuk melaju ke atas lembah, mau gak mau, saya dan rombongan turun dari bus dan mengantri naik jeep land rover tahun 70 an... mantabz,,,, jarang2 bisa merasakan naik jeep di gunung, untung tracknya gak parah2 amat, yah sekali2 sport jantung karena jeep beberapa kali melewati jalan miring....

...

Setelah istirahat sepanjang malam, dipagi harinya, berbagai kegiatan siap dilakukan. Canda dan tawa mewarnai permainan yang dilakukan bersama-sama. Kehadiran Poppy Bunga, seorang aktris muda, juga cukup mewarnai suasana pagi. Semakin siang, semakin seru, semakin pula udara dingin berkurang. Saatnya istirahat dan menyaksikan adu domba.

hore, ternyata saya satu tim dengan poppy, jadi mau gak mau harus bareng terus, hehehehe,,, tuh lihat fotonya...

Adu domba memang menjadi tontonan menarik di Bumi Kayangan. Diadakan sebulan sekali, acara ini menjadi ujung tombak acara hari itu. Deretan domba besar berbaris rapi menunggu giliran naik arena. Pemilik domba mulai bergoyang melakukan tari ritual. Pertandingan pun dimulai. Gemeretak bunyi tanduk yang bertabrakan mengundang decak kagum para penonton. Dibalik semua kontroversi, adu domba sudah menjadi sebuah kebudayaan tanah Sunda dengan seninya yang memukau.

weiz, menyaksikan adu domba secara langsung, memang top markotop... terasa ngilu kalau melihat domba mulai menyerang lawannya dan mendengar tanduk beradu... domba adu ini domba asal garut... selain untuk aduan, domba juga menjadi salah satu simbol kebanggan utama bagi pemiliknya... apalagi, bila sang domba selalu menang saat diadu... selain itu, alunan musik dan goyangan pemilik domba menciptakan rasa mistik di dalamnya.... kalau gak percaya, coba deh tonton langsung...

...

Berbagai kegiatan dilalui sudah. Rasa lelah tak terasa dengan hadirnya berbagai pengalaman baru saat berekowisata. Tak lupa, kegiatan menanam pohon dilakukan untuk mengingat arti kelestarian alam. Ah, matahari mulai bersembunyi untuk kembali terlelap. Saatnya untuk berkemas dan pulang.

akhirnya, saya berangkat pulang jam 4 sore dan sampai jakarta dua jam kemudian... saya cukup kesulitan nenteng2 microwave hasil kemenangan lomba foto... apalagi bila harus naik bus angkot... untungnya, Akbar berbaik hati untuk ngasih tumpangan sampai ke rumah... terima kasih Akbar... aaahhh, sampai rumah, saya langsung tidur...............

O YEAH AND THE END OF TERNATE, THE HOT PLATE....

Jakarta, 24 Desember 2009

O yeah... terus bersyukur sama Allah atas semua karunia dan misteri2 hidup yang Ia ciptakan,,, satu lagi potongan puzzle membuat hidup menjadi sempurna ketika semua terbuka menjawab setiap pertanyaan...

hmmm, tampaknya masih panjang hidup yang harus saya jalani.....

...

Ternate, 9 Oktober 2009



wuuuiihhh, indahnya pagi hari di pulau Ternate dari Hotel Amara, dasyat....

Sebelum pulang ke Jakarta, saya harus meliput makanan dan cinderamata dari Ternate... untungnya, Ternate kan kecil, jadi bisa beberapa tempat didatangi dalam waktu singkat... nah berikut liputan saya :






oke, setelah keliling2, saya mampir dulu ke masjid Kesultanan Ternate,,, masjid yang berarsitektur unik berbentuk segitiga ini di bangun oleh Sultan Hamzah pada tahun 1633 ... di depan masjid, ada kolam kecil yang sudah kering, mungkin dulunya dipakai untuk berwudhu... masjid ini dibangun sejak abad ke 12... biasanya pada bulan ramadhan, masjid ini dipenuhi umat muslim untuk melaksanakan shalat tarawih... untuk motret masjid ini saya pun tak menemukan kesulitan, karena arsitekturnya yang klasik bersanding background pemandangan yang indah membuat masjid ini kelihatan photogenic dari berbagai posisi....

---

ah, saya sudah sampai di bandara Sultan Babullah lagi,,,, suasananya masih sama, penuh dengan keruwetan,,, buat bayangan nih, kalau pernah lihat film2 amerika jaman dulu dan ada scene terbang dari daerah Afrika, nah, seperti itu kira2 gambaran suasana bandara di ternate... antrian gak menumpuk, tapi calo nya banyak berkeliaran... ditambah, bandara yang satu ini secara fisik gak terlihat seperti bandara di daerah lain,,, gak ada seni arsitektur seperti terminal 3 di cengkareng atau bandara sultan hasanudin di ujung pandang.... juga jangan berharap ada petugas bandara berseragam kecuali polisi... toilet di bandara ini pun minim air, jadi selamat sedih buat yang kebelet buang air... kalau memang terpaksa harus pergi ke toilet, beli air mineral saja terlebih dahulu.... yang paling parah, cuaca Ternate yang super panas ini ditambah lagi dengan orang yang berkerumul, jumlah AC nya bisa dihitung pakai jari,,, gak semua jelek sih, asiknya, airboard tax nya cuma 15 ribu... jauh lebih murah dibanding Jakarta, 40 ribu... hehehe...



okay, pesawat express air yang saya tumpangi sudah datang, see you Ternate...

Kamis, 03 Desember 2009

BORING STUFF AND STILL THE HOT PLATE TERNATE PART 2....

Jakarta, 3 Desember 2009

Well, whats next ??? and what you can expect from empty situation ???...

wah, sudah lama juga gak nulis blog... hampir dua bulan... bukan karena sibuk, tapi karena malas... gak ada inspirasi baru... boring stuff, gitu2 aja... terus berharap semoga terjadi perubahan besar yang bisa melahirkan sebuah inspirasi...

GOT AN IDEA ????..........

---

Ternate, 8 Oktober 2009



awal hari kedua di Ternate, saya harus bangun di pagi buta untuk mengejar jadwal kapal ke kepulauan Guraici... pukul 5 pagi, pak Wardi sudah menjemput saya di penginapan dan sampai di dermaga setengah jam kemudian... letak dermaganya sendiri tepat di depan kantor gubernur maluku utara...

wah, ternyata saya datang terlalu pagi karena dermaga masih sepi... untungnya, walaupun saya datang kepagian, saya disuguhi view sunrise yang indah di ternate... refleksi air laut pun membuatnya semakin mempesona... gak sia2 saya bangun di pagi buta, rasa kantuk pun lenyap seketika... moment ini juga langsung saya abadikan... berakit rakit dahulu, berenang renang kemudian nih namanya...





Kapal mulai meninggalkan dermaga ternate pada pukul 9... saya pun mulai menikmati perjalanan laut dengan melihat pemandangan eksotis berupa pulau2 kecil berbentuk unik... awan putih yang bergerumul di langit biru juga menambah eksotika bentangan laut maluku... sayangnya, harapan saya untuk melihat ikan lumba2 di tengah laut tak terealisasi... lama kelamaan, tiupan angin sepoi2 dan goyangan kapal yang mendayu membuat saya mengantuk... akhirnya saya pun tertidur....

info nih... jadwal keberangkatan boat ternate - guraici : setiap selasa, kamis dan sabtu, jam 7 pagi... lama perjalanan sekitar 2,5 sampai 3,5 jam...




tujuan pertama saya di kepulauan guraici adalah pulau lelei... sampai di Pulau Lelei, saya dan rombongan disambut meriah... ini bukan karena kedatangan saya loh, tapi karena saya datang bersama rombongan kadispar maluku utara... hehehe...

kelar ramah tamah dengan penduduk, saya langsung hunting foto... tapi sebelumnya, saya mau keliling pulau dulu untuk mencari spot foto yang bagus menggunakan sepeda motor... pulau lelei tak begitu besar, dalam waktu 10 menit saya pun sudah kembali di titik awal... spot foto yang saya dapat juga cukup banyak, tapi ada satu tempat yang buat saya terpesona....

info nih : tersedia resort berbentuk rumah panggung bagi pengunjung yang ingin menginap... ratenya sekitar 100 ribuan...



bersama mbak Lily dari Lion Mag, saya melaju ke tempat tersebut untuk hunting foto... pantainya indah dengan daratan yang landai... warna air pun terlihat bersih dan bening, jadi karang dibawahnya terlihat... ditambah backgroundnya gunung yang berderet rapi... langsung saya abadikan dengan kamera saya...

aih, tenyata Lily narsis juga,,, dia pun tak menyia nyiakan kesempatan berada di tempat dengan pemandangan indah ini,,, alhasil, dia selalu bergaya bak model di depan lensa saya.... hehehe...

setelah beberapa menit, kulit mulai terasa terbakar,,, tampaknya panas tak lagi bersahabat dengan kami.... akhirnya kami sudahi sesi foto di pantai ini.... oiya, asiknya nih... pengunjung yang lain ternyata gak ada yang tahu keberadaan pantai ini,,, jadi, ketika mereka melihat hasil foto saya, mereka kebingungan dan bertanya2... "ini dimana ya ?"... hehehehe....




Kelar hunting foto, saya harus motret acara sambutan dari Kadispar Maluku Utara... cukup membosankan sih, hehehe... untungnya acara gak berlangsung lama... saya pun kembali hunting foto penduduk... motret anak2 kecil yang sedang asiknya bermain di tepi pantai.... eh, salah satu anak ternyata nge fans berat sama Lily, dia terus mengikuti kemana pun Lily pergi... lucu juga... merasa simpati, Lily memberi coklat dan sedikit uang... "makanya Li, besok2 penampilan jangan kaya ibu2 pejabat"... hehehe...

oiya, saya sempat bertanya2 dengan salah satu penduduk... kita samarkan saya namanya menjadi Ade... begini transkip singkatnya....

De, mengapa kepulauan yang indah ini tidak ter expose media selama ini? / sarana pariwisata yang tersedia belumlah cukup untuk bisa menjual tempat ini / mungkin, karena dispar sendiri kurang serius ? / mungkin juga, memangnya tahu darimana ? / bisa terlihat dengan banyaknya sampah di sekitar pantai / itu juga menjadi kendala tersendiri, kadispar sudah memberikan himbauan pada warga agar tidak membuang sampah sembarangan / tipikal orang indonesia ya ? masuk kiri keluar kanan / hmmm, ada perbedaan sifat tipikal pada masyarakat maluku utara / maksudnya ? / masyarakat maluku sangat ramah tapi cukup sulit untuk menjalankan himbauan, berbeda dengan masyarakat maluku atau ambon, mereka lebih kasar, tapi sangat patuh pada himbauan yang diberikan pimpinan / oww, gitu ya...



tujuan berikutnya, saya dan rombongan melaju ke Pulau Guraici yang berjarak 100 meter dari Pulau Lelei... view pantainya sangat indah, pasirnya putih membuatnya terlihat cantik... saya sampai terpana dan tak bisa lagi mendeskripsikan keindahannya, bisa dilihat melalui hasil foto di atas...

karena belum tersentuh komersialisasi pariwisata, pulau ini tak memiliki sarana pendukungnya sebagai tempat pariwisata... contohnya, tidak adanya toilet membuat saya cukup kesulitan saat buang air atau mandi setelah selesai berenang di pantai... menurut kadispar maluku utara, sarana2 tersebut akan hadir saat kepulauan guraici telah dibuka sebagai tempat pariwisata... kemungkinan besar, kepulauan guraici akan di launching pada tahun 2011...

---

hari kedua ini saya disuguhi pemandangan maluku utara yang sangat indah, portofolio foto saya pun kembali bertambah... buat info nih, perjalanan Guraici lebih baik dilakukan selama 3 hari, saya sendiri sangat kelelahan melakukannya dalam satu hari... selama 3 hari tersebut, pengunjung bisa lebih menikmati nuansa alam yang alami dan alam bawah laut yang eksotis di maluku utara... beragam permainan pantai seperti jet ski dan banana boat pun telah tersedia di pulau lelei... dan jangan lupa, sebelum ke kepulauan Guraici, siapkan lotion anti sinar matahari, kalau tidak, siap2 kulit akan terbakar...

---

setelah tiga jam perjalanan laut yang ganas dengan ombak yang cukup tinggi, saya pun tiba di dermaga ternate... senangnya minta ampun, bisa selamat sampai daratan,,, goyangan kapal membuat badan saya terasa semakin sangat lelah... untungnya, saya mendapat kabar akan menginap di hotel terbaik di ternate malam ini... nama hotelnya hotel Amara.... ah senangnya...

hotel Amara ternyata memang hotel yang sangat mewah... saya gak pernah menyangka ada hotel semewah ini di pulau kecil ternate... menurut pak Wardi, ini hotel bintang tiga... wah saya gak percaya, luas kamar saya saja sangat besar ditambah sarana yang cukup lengkap... yang bikin saya kaget, televisi nya tak lagi model CRT, tapi sudah model LCD 30 inci... rate hotel sekelas bintang lima ini juga cukup murah di kelasnya, sekitar 450 ribu s/d 800 ribu... hmmm, saya nikmati dulu kamar saya ya....