Sabtu, 24 Oktober 2009

THE HOT PLATE, TERNATE...

Ternate, 8 Oktober 2009

Berlari kencang menjauh dari ruang sempit ternyata tak membuat keadaan berubah... ruang luas pun akan menjadi ruang yang semakin menyempit... mau lari kemana ?, ya disitu2 aja,,, walaupun perkiraan bahwa menjauh bisa menyelesaikan masalah, tapi kenyataannya tak sesuai... memang, seharusnya ditutup saja pintu ruang tersebut agar masalah terselesaikan...

ternyata, menutup pintu juga belum tentu menyelesaikan masalah... ada kabut yang tetap memenuhi ruang... sulit untuk menghilangkan kabut tersebut dengan cepat,,, butuh waktu yang lama, walaupun perlahan2 kabutnya mulai hilang dan jarak pandang semakin jernih... alhasil, kebenaran pun tampil menjadi pahlawan kesiangan... yah, sama saja bohong, sudah sangat telat dan kepala semakin penat... huff, semoga perjalanan kali ini bisa menghilangkan penat yang seperti ini...
...


Ternate, 7 Oktober 2009

Untuk perjalanan kali ini, saya menggunakan jasa penerbangan Batavia Air.... harga tiketnya 1,2 juta sekali jalan... sialnya, saya harus tiba di airport saat tengah malam dan boarding setengah jam berikutnya... mau gak mau, waktu tidur untuk malam ini terpaksa saya lewatkan....



alhamdulillah, saya tiba di bandara ternate tepat pukul 7 pagi, kurangnya tidur membuat mata masih ingin terlelap... apalagi, saat di pesawat, salah satu penumpang yang duduk di bangku terdalam deretan saya bolak balik ke toilet... alhasil, tidur jadi tak nyaman... huff, syukurnya perjalanannya lancar dan saya tiba dengan selamat...

saya langsung terpana melihat keindahan pulau ternate pada kesan pertama... awan putih yang bergerumul di langit biru bersanding warna hijau alam yang eksotis... sayangnya, hasrat diri yang masih ingin berlama2 memandang alam di bandara sultan babullah, saya akhiri dulu... saya harus melanjutkan perjalanan untuk bertemu pak Wardi, guide saya di ternate, dan melaju menuju hotel...

pak Wardi ternyata salah satu pegawai dispar maluku utara... sebelum ke hotel, saya sempat diajak mampir dulu ke kantor dispar dan bertemu kadispar maluku utara, Drs H Arief Armaiyn M,si... kami pun membicarakan rute pariwisata yang menarik di ternate,,, dari beliau, saya bisa tahu obyek pariwisata apa saja yang menarik di ternate... beliau juga mengajak saya untuk melancong ke kepulauan guraici esok hari... wah senangnya... tak lama kemudian, saya meminta izin melanjutkan perjalanan ke hotel untuk beristirahat sejenak...

hotel yang saya inapi hari ini bernama hotel surya pagi, salah satu hotel kelas melati di ternate... ratenya cukup terjangkau untuk kamar AC,,, sekitar 200 ribu an... paling tidak, rasa panas di kulit yang menyambut saya pagi ini bisa berkurang sejenak...



di hari pertama, saya akan melancong ke 9 tempat... rute pertama adalah keraton kesultanan Ternate... keraton ini dibangun oleh Sultan Muhammad Ali pada 24 Nopember 1810 dan dipenuhi pusaka2 sejarah Ternate di dalamnya, seperti keris, pedang, dan jubah sultan... terdapat pula sebuah peninggalan mistis... bahkan untuk melihatnya saja, harus diadakan upacara ritual khusus... peninggalan itu adalah sebuah mahkota berambut... menurut cerita, rambut pada mahkota ini selalu dipotong saat perayaan hari idul adha... anehnya, rambutnya kembali tumbuh... saat saya melihat mahkota tersebut, rambutnya sudah cukup panjang... wah, percaya gak percaya deh...




Rute kedua, saya melaju ke sebuah restoran.. restoran floridas, namanya... katanya, restoran ini memiliki the magnificient panorama... dan ternyata, pemandangan tersebut adalah pemandangan yang biasa kita lihat di uang kertas seribu rupiah... sebuah pemandangan pulau tidore dan pulau maitere yang berjejer...

di restoran ini, saya disuguhi makanan pokok khas timur indonesia, papeda... papeda itu terbuat dari sagu dan bentuknya seperti lem kertas... saya pun mencoba sedikit dan ternyata rasanya seperti menelan lendir... tampaknya lidah saya juga tidak bersahabat dengan papeda... akhirnya, saya menikmati menu lain saja.... hehehe...



Rute ketiga, benteng kalamata atau benteng santa lucia... sejarahnya, benteng ini dibangun bangsa Portugis tahun 1540 dan dianeksasi Belanda tahun 1609... pemerintah indonesia kembali melakukan pemugaran pada tahun 1994 sebagai obyek wisata... para pengunjung bisa melihat pemandangan laut yang indah dari atas benteng ini... hmmm, kalau saya lihat, benteng ini cukup terurus walaupun banyak coretan pada dinding... kabarnya, benteng ini ramai dikunjungi saat malam minggu,,, kebanyakan para pasangan muda kota ternate yang memadu kasih... oke, buat info nih, jam operasinya berawal sejak pukul 6 pagi hingga 10 malam....



Rute keempat, benteng orange... benteng ini dulunya berfungsi sebagai markas besar prajurit VOC belanda... sayangnya benteng ini sudah diplester jadi kesan klasiknya terhapus... ditambah, beberapa gudang senjata di dalamnya telah berubah fungsi menjadi pemukiman warga... petugas dispar sendiri, tak tahu siapa yang bertanggung jawab pada keadaan tersebut... walaupun begitu, masih terdapat banyak meriam di benteng ini... gerbangnya pun masih dibiarkan seperti sedia kala...



Rute kelima... Benteng Tolluko, letaknya yang berada di daratan tertinggi kota ternate, membuat benteng ini berfungsi sebagai benteng pengawasan... benteng ini dibangun pada tahun 1512 oleh Gubernur Jendral Francisco Seereo dan direstorasi pada tahun 1610 oleh Jan Peter Booth... benteng ini tak lagi menjadi obyek wisata umum, karena ditakutkan terjadi pelanggaran atau perusakan benteng... oleh karena itu, untuk masuk ke benteng tolukko, wisatawan harus meminta izin dulu dengan penjaganya dan memberi tahu maksud kedatangannya...



Rute keenam, Pantai Salamadaha atau biasa dikenal dengan pantai pasir hitam... suasana pantainya memang terlihat kumuh dan kurang ramah wisatawan, tapi view nya yang menghadap pulau lain, membuatnya tetap indah... bila ingin menikmati kibasan ombaknya, bisa menyewa kapal kecil seharga 10 ribu... saya pun bisa bersantai sejenak, menikmati es kelapa muda di pinggir pantai....



Rute ketujuh, batu angus... batu angus adalah daratan yang tercipta dari lava yang mengering.. ini berawal ketika gunung gamalama meledak tahun 1980 an... lava kental berwarna merah pun berubah menjadi bebatuan berwarna hitam atau hangus... hal ini menciptakan tempat ini bernuansa unik... saya saja merasa berada di planet lain... tapi, jangan terlalu lama menginjakan kaki di sini, suhu panasnya benar2 membakar badan... saya pun langsung melaju ke tempat berikutnya...



Rute kedelapan, Danau Tolire kecil... menurut legenda, danau ini tercipta karena seorang ayah yang bermain cinta dengan anaknya sendiri... mereka dikutuk menjadi 2 danau yang bersebelahan... maka dari itu, banyak cerita mistis sekitar danau ini... salah satunya, bila kita melempar batu, batu tersebut tak akan bisa menyentuh air... menurut penduduk lokal, danau ini juga belum pernah tersentuh para peneliti... bisa dibilang danau ini masih perawan... wah seram juga...



Rute kesembilan, pantai ... pantai yang satu ini letaknya memang tersembunyi... jadi, cukup kesulitan untuk menemukannya... menurut pak Wardi, di pantai ini saya bisa melihat sunset terindah di ternate... ternyata memang benar.... sayangnya, cuaca sedang berawan, matahari pun tertutup, jadi saya gak bisa melihat sunset yang sempurna...

info dikit nih... biar lebih mudah keliling pulau ternate, sangat dianjurkan untuk menyewa mobil beserta guide... masalahnya, obyek pariwisata di ternate lumayan rada ribet rutenya.... tapi tak menutup kemungkinan untuk menggunakan angkot... pokoknya, jangan lupa untuk bertanya dulu ya....

oke, hari pertama sudah selesai, tunggu petualangan berikutnya....