Senin, 22 Juni 2009

REFLEKSI....

ketika jalur2 berderap lurus tanpa ada ujung hilang kepastian membuat hati hampa dengan guratan kasih yang semu beralih melompat lompat mencari bagian yang putus tertutup durjana hitam menunggu waktu berputar bagai roda kehidupan siang malam takkan berhenti dan takkan lelah sampai jalur pagi masih terlihat menunggu matahari menampakan muka berseri selalu bersyukur kepada Tuhan dengan segala kebaikanNya yang agung dan bersahaja

hati pun memutih dan semakin berwarna menjadi lapisan pelangi yang indah dengan gugusan awan putih bersanding biru langit hijau hutan dan biru tua aluran air laut yang berombak berbuih menghapus jejak pasir bagai luka yang terendap ribuan tahun di bawah relung hati terbawah yang semakin hilang ketika waktu melupakan ingatan

terima kasih telah hadir dalam hidup seorang durjana bermuka turunan kera yang suka berayun dan memilih untuk tidak diam agar keringat ini berbayar bahagia yang takkan terputus ujungnya karena selalu ada yang akan datang menjalin tangan membatu tali itu tetap ada untuk disambung hingga pagi menjelang malam

pikiran terus melayang tinggi membawa bagian2 yang abu2 terbawa angin malam terasa dingin membeku hati mencari panas jiwa yang hangat dengan rasa cinta yang semakin dalam dan tak terasa telah sampai di ubun2 kepala lagi yang selalu bermimpi tentang seorang di sana tanpa berhenti berdoa bahwa mimpi bisa jadi kenyataan dan itu lah yang di cari

Tidak ada komentar: