Senin, 27 April 2009

BIDADARI dan Manusia

Jakarta, 27 april 2009

BIDADARI dan Manusia

ah, bingung... terlalu lama menunggu takdir yang warnanya seperti kabut di pagi hari... ingin rasanya langsung menuju sunset,, ketika matahari tenggelam memberi makna akhir yang bahagia... terlalu bermimpi terkadang membuat jatuh menjadi sangat sakit... ingin langsung berlari memeluk angan... tapi takdir berbisik mengucap kata sabar... otak dan logika berpikir mudah tapi hati dan perasaan seperti magnet yang berbeda kutub dengan mereka... gak ngerti, gak ngerti dan gak ngerti... gak mau kalah sama keadaan tapi keadaan datang seperti ombak besar meluluhlantakan pantai... garing juga, kalo kaya gini terus... cerita berulang tapi hanya menjadi prekuel dalam hidup... ucapkan kata a sampai z... ulang lagi,,, ulang lagi,,, ulang lagi,,, sama seperti hidup... kata ilmuwan, bumi berputar seperti roda hidup yang juga berputar... tapi kata manusia ini, hidup udah diatur... mungkin scene2 yang ada udah abiz... stoknya abiz,,, makanya cuma diulang kaya film dono kasino indro jaman dulu... tapi gak bisa mempertanyakan itu semua kalau nyatanya hidup ini adalah pengulangan...

manusia suka sama tragedi... manusia bahagia karena tragedi... tragedi jadi bagian yang membuat manusia bisa menghargai hidup... hidup berwarna karena tragedi... tapi kok, tragedi selalu dihindari setiap nyawa yang berhembus... cerita pun berlanjut menjadi puzzle2 yang harus dilengkapi... kata Tuhan, wanita, tahta dan harta menjadi awal mula tragedi... sayangnya mereka pun menjadi salah satu puzzle kehidupan... gak bisa menghindar... egoisme manusia...

bidadari, kamu mungkin bukan yang pertama ataupun yang terakhir... ego ini akan terus berjalan mencoba hal baru... untuk saat ini, manusia ini gak ingin lebih... hanya ingin bertemu muka atau bertukar suara di setiap kesempatan waktu yang ada... itu sudah cukup... ternyata cerita yang diulang itu bergulir... entah sedih atau bahagia nantinya, tapi tampaknya menuju pilihan pertama... masih yakin dengan takdir yang berputar... cerita yang telah ditetapkan... lucu juga, sebenarnya bisa memilih untuk melawan tapi kenapa otak dan hati selalu bergerak berlawanan arah... jauhnya jarak ternyata membuat perasaan lebih dekat... cinta mungkin belum sampai ke terminal hati... semua masih berjarak biasa... aneh bin ajaib, kenapa otak lama kelamaan jadi ingin ikut perasaan ke terminal hati... mungkin, karena rasa memberi otak propaganda yang melebihi kata2 puitis para politikus... aku bertahan atau aku melawan...

sekarang, otak melawan dan minta turun di salah satu pembuluh darah... ini mungkin hanya cerita pendek seorang penulis kurang ide... makanya hanya bertahan 3 hari... atau, mungkin sekuelnya belum dibuat... berharap sang pengarang membuat cerita bersambung yang penuh tragedi... asalkan dalam cerita yang ada hanyalah penyatuan dua hati manusia... gak apa2 deh kalaupun dipenuhi tragedi... kaya yang tadi dibilang, tragedi itu kan ngebuat manusia menjadi lebih luar biasa...

satu hal, bidadari itu datang tanpa ada surat jalan,,, sama lah seperti angkot yang mau nganter otak ke terminal hati... bidadari itu cantik dan sempurna... yah, itu kan kata kitab... bidadari gak harus sempurna... maunya sama seperti manusia biasa... kalau bidadari nya sempurna mana mau sama manusia yang gak sempurna... intinya, hidup itu akan terasa indah bila dilewati dengan seseorang yang mau menerima apa adanya... manusia hina ini pun gak berbeda sama orang lain,,, gak sempurna... tapi semoga bidadari kali ini bisa menjadi kesempunaan hidup...

ribuan orang datang dan pergi dalam hidup... tapi koq gak pernah nemuin potongan puzzle yang pas... masih banyak yang harus diisi... waktu akan terus berjalan... sunset itu pasti akan datang... walaupun gak sesuai dengan yang di buku dongeng... bisa aja, tertutup awan hitam atau abu2... enaknya, bidadari bisa memilih untuk menjadi manusia dan melengkapi puzzle hidup seorang manusia... gak harus side A aja... kan masih ada side B... gak ada pemaksaan... gak ada dateline juga... harap2 cemas maunya memilih side dimana manusia hina ini berada... hmmm, cuma mimpi mungkin... mau gimana lagi, hanya mimpi yang membuat manusia tetap hidup... semoga mimpi itu pun menjadi hidup....

entah sampai kapan darah ini melemah kehabisan oksigen... detak jantung masih terasa cepat... otak pun masih santai naik travel bolak balik ke terminal hati... suatu saat, darah akan melemah karena termakan usia... jantung pun gak lagi berdetak kencang... kecepatan menjadi lebih biasa dan melambat.... pada waktu itu, otak udah bersiap melupakan semuanya... menerima takdir seperti manusia pasrah nonton film lama di televisi.... ulangan lagi... gak mudah menciptakan sekuel hidup,,, karena manusia bukanlah pengarang yang sempurna... rencana besar itu dipegang sang pencipta... harap2 cemas lagi... cerita itu akan bersambung....

semua jawaban ini sebenarnya ada pada bidadari itu... mau gak dia bilang ke Tuhan untuk membuat cerita bersambung manusia ini... tapi kalau bidadarinya memilih untuk membuat cerita pendek aja... manusia gak langsung duduk diam terpaku... selalu ingat kalau nanti cerita akan berulang... life must go'on... kuncinya masih dipegang takdir yang selalu berbisik sabar... manusia gak bisa memaksa... memaksa bidadari apalagi memaksa Tuhan... masih terdiam mencoba berdoa agar dikabulkan...

sayangnya, bidadari harus kembali ke kayangan... disini manusia gak pernah ngerti, kenapa ceritanya jadi begini... ah, cerita berulang... can i just get it... mungkin, Tuhan kayaknya mau ngasih tau, kalo hidup butuh pengorbanan yang lebih... sesuatu yang berharga, gak bisa didapat dengan mudah... gak seru kalo mudah2 aja... kalo mau lulus, ujian dulu... tapi, gak mungkin orang bumi kaya manusia bisa terbang menuju kayangan... khayalan tingkat tinggi... ah, hidup itu ribet juga... tapi gak ngerti, apa bidadari itu akan turun lagi dari kayangan ????....

manusia tahu, bidadari bukanlah mahkluk yang mempunyai kekuasaan terkuat... banyak rintangan bila bidadari harus berubah menjadi manusia... bila itu terjadi... bahagia atau tragedi gak pernah bisa dipastikan... yang pasti, manusia itu akan berterima kasih... bukan dengan kata tapi dengan bukti... kalau di hiperbola, akan berjuang dengan darah dan air mata bila ratu bidadari menginginkannya kembali ke kayangan... bersumpah untuk gak mudah melepasnya... Tuhan juga, mau gak mau membuat cerita bersambung lagi... moga2, lebih panjang dan diakhiri dengan sunset...huh, makin panjang... bidadari, mau gak jadi manusia ???...

Tidak ada komentar: